Pages

Jumat, 20 September 2013

SEJARAH AMBALAN SANGAR



KIBARAN CITA  AMBALAN
KEPRES RI  No.19/KPTS/D/XI/1979

Surat keputusan kwartir ranting daerah berisi bahwa tanda,bendera,lambang tersebut dapat dijadikan sarana untuk mendorong lebih maju untuk memberikan semangat dan merupakan cita–cita yang ingin dirahi oleh ambalan atau rencana. Agar pembuatan kibaran cita ambalan tidak acak–acak maka dibuatlah:

  1. Kepres RI No.19/KPTS/D/XI/1979.
  2. Keputusan Kwarnas No.111 /KN/1974.Yaitu petunjuk tentang pembina gudep.
  3. Keputusan Kwarnas No.06 tentang lambang gerakan pramuka .
  4. Keputusan Kwarnas No.104, tentang penggunaan seragam yang baik.
  5. Keputusan Muspanitera, yakni memutuskan dan memetapkan petunjuk penggunaan lambang, tanda, dan bendera kibaran cita ambalan yang mana surat keputusan ini                 ditanda tangani oleh kwarda.

Bab I  Pengertian
            Kibaran cita ambalan penegak yaitu suatu sarana atau alat untuk mendorong maju, memberi semangat kebanggaan bagi para pramuka penegak serta ambalan. tanda, lambang, bendera, dan kibarkan cita ambalan harus mempunyai arti yang yang mengarah pada tujuan gerakan pramuka semangat kepahlawanan dan juga merupakan ciptaan sediri oleh para penegak dalam satu musyawarah ambalan di gudepnya yang diajukan pada pembinanya.

Bab II.  Maksud dan Tujuan
            Maksud dan tujuan adalah untuk memberi dorongan, semangat dan kebangaan kepada para pramuka penegak agar :
1.      Menyelenggarakan /menertibkan menggunakan tanda,lambang, dan bendera oleh,untuk dan dari penegak itu sendiri.
2.      Berkembang daya citanya dan kratifitasnya serta mendorong semangat untuk aktif dalam ambalan penegaknya.
3.      Mewarisi dan meneruskan jiwa dan semangat kepahlawanaan. Melihat disiplin dalam mencapai cita –cita  yang keluar dalam pribadinya sendiri dengan jalan giatbelajar,berlatih,bekerja dan berbakti sebagai jalan dan usaha mencapai tujuan gerakan pramuka.

Bab III  Nama Ambalan
            Nama ditentukan sediri dengan mengambil nama ambalan dari nama pahlawan, alat pembangunan ayau istilah yang sesuai dengan cita–citanya. Lambang ambalan dipilih sendiri yang mana gambar lambang ambalannya harus berdasarkan pada cita–cita dan tujuannya.



Bab IV Lambang Ambalan
            Ambalan dan memilih dan menentukan lambang ambalan yang sesuai dengan namanyan dan gambarnya. Cita–citanya adalah dengan ketentuan sbb:
1.      Bulan, segilima, perisai atau bentuk lainnya dengan garis tengah atau garis tinggi max 8 cm.
2.      Warna dan arti : warna yang dipakai dan pemberian arti warna berpedoman pada surat Kepres RI No. 488 th 1961 tentang panji gerakan pramuka kepanduan praja muda karana.
Warna dan artinya:
a.       Merah   : keberanian, dinamika, wanita, sunyi (matahari) kasih sayang.
b.      Putih      : kemurnian, kebersihan, kesucian, kewajiban, keperasaan,pria dan candra
c.       Kuning : kejayaan, kebesaran, keemasan, keanggungan, kesewjahteraan, kebijaksaan,             kecerdasan.
d.      Hijau   : simpatik,kemakmuran,darat.
e.       Biru     : udara, pengabdian, ketaatan, ketaqwaan.
f.       Biru tua: laut,kesetiaan,ketekunaan,ketabahan.

AMBALAN
SULTAN AGUNG DAN NYI AGENG SERANG





 







ING NGARSO SUNG TULODO - ING MADYO MANGUN KARSO
TUT WURI HANDAYANI

SULTAN AGUNG

I.       Sejarah Singkat Sultan Agung  
            Sultan Agung  lahir di Yogyakarta tahun 1591. Ketika masih kecil dia bernama Raden Mas Jatmiko nama itu berarti cakap dan rendah hati.
            Ayahnya adalah raja mataram bernama “Panembahan Seda Krapyak”. Kakenya bernama Panembahan Senopati, pendiri kerajaan Mataram. Ia juga disebut Pangeran Tangsan. Pangeran Tangsan menjadi pemuda yang gagah dan berani. Sebagai putra mahkota, ia sangat tekun belajar, ia juga menguasai ilmu bela diri dan siasat perang.meskipun usianya masih muda tapi pengetahuannya sangat luas. Setelah ayahnya wafat ia diangkat menjadi raja mataram, sejak itu Pangeran Tangsan bergelar “Sultan Agung”, ketika itu usianya 20 tahun.    Sultan Agung mempunyai cita-cita yaitu ingin mempersatukan pulau jawa di bawah kekuasaan Mataram. Pada tahun 1610 Belanda mendirikan kantor dagang VOC di kota Jepara, kemudian Belanda merampas kapal kapal dagang mataram, tentu saja Sultan Agung marah kemudian kantor dagang belanda di serang dan sejak itu mereka benci belanda. Sultan agung di percayakan oleh kyai tangga untuk melatih prajurit guna menggempur belanda pada tanggal 24 Agustus 1620 Sultan Agung menyerang daerah Gresik yang dikuasai Belanda dan akhirnya bisa ditaklukan. Pertempuran telah berlangsung 2 bulan, namun tanda-tanda kemenangan Mataram belum terlihat.
            Jendral JP. Loen dan lebih dari 600 serdadu Belanda tewas. Semakin lama pembekalan makanan pasukan Mataram menipis para prajurit terpaksa berperang sambil menahan lapar. Melihat keadaan seperti itu Sultan Agung memerintahkan pasukannya untuk kembali ke Mataram. Kekalahan perang tidak membuat Sultan Agung menyerah ia tetap teguh pada pendiriannya menentang Belanda dan semangatnya tidak pernah luntur sampai ia wafat.             Sultan Agung wafat pada tahun 1645 M jenazahnya di makamkan di Wonogiri Jawa Timur. Sultan Agung adalah seorang raja besar yang berhasil menggalang rakyatnya untuk bersatu melawan penjajah dan menjadi teladan bagi bangsa Indonesia di kemudian hari. 

II.          Mengapa Sultan Agung  dijadikan Sebagai Nama Ambalan
            Melihat dari segi kepimpinan belia berani berjuang demi menegakan keadilan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Maka patutlah dengan figurnya kita tanamkan rasa semangat untuk mencapai cita – cita tanpa harus mengeluh dan menyerah.

III.       Arti Lambang Ambalan Putra
            Bintang segi lima : Melambangkan kepemimpinan yang luhur berdasarkan pancasila dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
            Lidah api dengan sepuluh warna merah : Dasa darma sebagai kode kehormatan yang harus dilaksanakan dan dipertahankan secara berani dan semangat pengabdian/ pengorbanan.
            Keris : sebagai ciri khas ambalan putra sekaligus pusaka yang digunakan Sultan Agung sebagai penyemangat / senjata perang
            Kitab : sebagai dasar hidup bermasyarakat dan sebagai penentram hati dalam menjalani hidup di dunia, sebagai pedoman ambalan (Al–Qur’an).
            Tunas kelapa  : salah satu gambaran tunas tunas bangsa yang akan melanjutkan perjuangan pahlawan bangsa.
            Bendera merah putih : melambangkan panji–panji yang berkibar tinggi sebagai ciri bahwa perjuangan Sultan Agung setinggi langit begitu juga cita–citanya untuk mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia.


NYI AGENG SERANG

I.       Sejarah singkat Nyi Ageng Serang.
            Nyi Ageng serang ditetapkan sebagai pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Kepres 3 Desember 1974  No : 084/TK/Tahun 1974.
Mengapa serang dipilih menjadi tempat perjuangan? Karena Desa Serang itu merupakan tulang punggung pemberontakan Pangeran Mangkubumi. Nyi Ageng Serang mempunyai ayah “Panembahan serang“, beliau benci dengan kolonial Belanda. Belia tidak setuju dengan adanya persetujuan antara jawa dan kompeni Belanda.
            Desa serang dilalui oleh sungai Serang yang mata airnya dari gunung Merbabu. Desa Serang termasuk wilayah kecamatan Kemusu, Kabupaten daerah tingkat II Boyolali.
Nama kecil Nyi Ageng serang “Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi, beliau adalah keturunan kesembilan Sunan Kalijaga yang dimakamkan di Kadilangu, Demak Jawa Tengah. Nama ayahnya Panembahan Serang sebelumnya bernama Pangeran Nata Praja sayang sekali tidak ada penjelasan sapakah ibunya.
            Pangeran Nata Praja ini adalah rekan Pangeran Mangku Bumi dalam perjuangan melawan kompeni Belanda. Kemudian Nata Praja diangkat menjadi panglima perang dengan gelar “Panembahan Serang”.      Pada waktu lahirnya Nyi Ageng Serang daerah jawa tengah sedang dibakar api peperangan. Perang itu terkenal dengan “Perang Mangku bumi” yang berlangsung tanmggal 19 Mei  1746 hingga tanggal 13 Februaru 1755.
            Perang tersebut berakhir dengan perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Isi : Mataram terbagi menjadi dua kerajaan Surakarta dan kerajan Yogyakarta, setelah panembahan serang wafat Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi bersama dengan saudara laki–lakinya terus membangun kekuatan bersenjata di daerah itu .
            RA.Wulaningsih Retno Edi juga tidak dapat berpangku tangan dia langsung turun menghunus senjata melawan Belanda bersama dengan kaka-kakanya.
Kemudian saudara laki–lakinya gugur di Medan perang akhirnya Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi ditangkap.
            Sultan Hamengkubuwono mendengar kabar itu meminta ke Belanda agar Nyi Ageng Serang dibawa ke Yogyakarta, beliau meminta kembali ke Serang, dan menikah dengan Pangeran Kusuma Wijaya. Dari perkawinan itu mereka diberkahi seorang anak laki–laki yang bernama Raden Ajeng Kustinah .
            Kemudian melanjutkan perjuangan melawan kompeni Belanda bersama pejuang               2 yang lainya sehingga beliau wafat tahun 1838 dalam usia 86 tahun. Jenazahnya dimakamkan di desa beku Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta, atas permintaan Nyi Ageng Serang sendiri disekitar desa inilah Nyi Ageng Serang melawan pasukan Belanda  makam Nyi Ageng Serang kini sudah dipagar dan dimulyakan.

II.      Mengapa Nyi Ageng Serang dijadikan Sebagai Nama Ambalan
            Melihat dari segi wanita belia berani berjuang demi menegakan keadilan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Maka patutlah dengan figurnya kita tanamkan rasa semangat untuk mencapai cita–cita tanpa harus mengeluh.

III.    Arti Lambang Ambalan Putri
            Bintang segi lima : Melambangkan kepemimpinan yang luhur berdasarkan Pancasiala dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
            Lidah apai dengan sepuluh warna merah : Dasa darma sebagai kode kehormatan yang harus dilaksanakan dan di pertahankan secara berani dan semangat pengabdian / pengorbanan.
            Tombak : sebagai ciri khas ambalan putri sekaligus pusaka yang digunakan Nyi Ageng Serang sebagai penyemangat/senjata perang.
            Kitab : sebagai dasar hidup bermasyrakat dan sebagai penentram hati dalam menjalani hidup di dunia, sebagai pedoman ambalan (Al – Qur’an)
            Tunas kelapa : salah satu gambaran tunas tunas bangsa yang akan melanjutkan perjuangan pahlawan bangsa .
            Bendera merah putih : melambangkan panji–panji yang berkibar tinggi sebagai ciri bahwa perjuangan Nyi Ageng Serang setinggi langit begitu juga cita–citanya untuk mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia.
            Pita yang bertuliskan Nyi Ageng serang : nama pahlawan yang dijadikan sebagai  nama ambalan.
         
SISTEM AMONG
            Sistem adalah cara, sedangkan among adalah pengasuh, memelihara dan merawat, sedangkan orang yang mengasuhnya disebut pamong. Dari penegrtian tersebut dapat diartikan bahwa SISTEM AMONG adalah suatu sistem pendidikan yang dilakukan dengan cara memberikan kepada peserta didik untuk bisa bergerak dan bertindak dengan leluasa dengan sejauh mungkin menghindari unsur – unsur paksaan, perintah dan keharusan sepanjang tidak merugikan baik peserta didik maupun masyarakat sekitarnya.

            Sistem among ini merupakan gagasan dan pemikiran dari Raden Mas Suwardi Suryaningrat ( KI HAJAR DEWANTARA ) yang lahir pada tanggak 2 Mei 1889 dan wafat tanggal 28 April 1959. Adapun maksud dari sistem among adalah untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri, kreatifitas, dan aktifitas sesuai dengan aspirasi peserta didik.


            Adapun sasaran dari sistem among dalam gerakan pramuka adalah menggembleng mental, fisik, keterampilan dan pengalaman peserta didik yang sasaran akhirnya adalah menjadikan para pramuka tersebut menjadi tenaga kader pembimbing  bermoral pancasila. Sasaran yang digunakan untuk menjadikan kepramukaan membudaya dalam maksud pendidikan tersebut harus dilaksanakan secara kongrit/nyata. Adapun proses kongrit/nyata tersebut adalah melihat, tahu, mengerti, dan paham kecerdasan proses adalah tampak dalam sistem among dalam bentuk kalimat sederhana, yaitu ;

ING  NGARSO  SUNG  TULADHA
( Seseorang pemimpin yang didepan harus bisa memberi contoh ).
ING  MADYO  MANGUN  KARSA
( Seseorang pemimpin yang ditengah harus bisa memberi semangat ).
TUT  WURI  HANDAYANI
( Seseorang pemimpin yang dibelakang harus bisa memberikan dorongan kepada anak buahnya ).


P  O A C


1.   Planning ( Perencanaan )
Yaitu rumusan perencanaan/persiapan usaha/tindakan dalam program kerja sana yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang akan disusun secara runtut dan masuk akal.
Unsur – unsur perencanaan tersebut ada tiga macam yaitu :
a.       Memuat tujuan dansasaran.
b.      Memuat usaha untuk mencapai tujuan.
c.       Mempertimbangkan, memperhitungkan manfaat yang hendak dicapai berhasil guna / tepat guna.

2.      Organizing ( Peraturan )
Yaitu rencana peraturan yang mendukung perencanaan dan bertujuan memberikan petunjuk pelaksanaan agar dapat mencapai tujuan dan sasaran.
Penyusunan staf : mengatur unsur pimpinan yang bertanggung jawab mengambil keputusan dan menentukan kebijaksanaan.
Peraturan kerjannya adalah   : –     Sistem kerja.
         Cara kerja ( Metode ).
                                                     Tata cara kerja ( Prosedur ).
3.      Actuating ( Pelaksanaan )
Yaitu suatu proses terjadinnya mutu yang telah direncanakan dengan peraturan – peraturan tertentu.
a.       Pengarahan (Directing), pemberian petunjuk pengarahan pencapaian tujuan dan sasaran.
b.      Penggairahan (Motivasi) adalah cara untuk mendorong lain bersedia melaksanakan pekerjaan  agar senang sehingga mencapai tujuan dan sasaran yang dimaksud.
c.       Pemberian perintah (Comando) adalah seorang pemimpin dapat memberikan perintah baik secara tertulis pada perorangan  atau kelompok dengan sebaik – baiknya
d.      Koordinasi (Cordinating) adalah mengusahakan adanya kerja sama yang sesuai antara pekerja satu dengan yang lain.

4.      Controling  ( Pengawasan )
Yaitu suatu usaha prefentif untuk mengevaluasi suatu kegiatan.
a.       Pemantau (Monit)  adalah suatu usaha untuk mengikuti secara terus - menerus perkembangan kegiatan dari awal sampai akhir
b.      Pengendalian (Sapenisi) adalah pengamatan pelaksanaan pekerjaan yang diikuti dengan pemberian petunjuk.
c.       Penilaian (Evaluasi) adalah dilaksanakan setelah kegiatan selesai, membandingkan hasil suatu kegiatan dengan pemberian petunjuk.
d.      Laporan (Reporting) adalah segala sesuatu yang telah dikerjakan yang merupakan pertanggung jawaban dari keguiatan yang telah dilaksanakan.

0 komentar:

Posting Komentar