Pages

Jumat, 11 April 2014

PDMPK



PRINSIP-PRINSIP DASAR METHODIK PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN (PDMPK)

Prinsip-prinsip dasar methodik pendidikan Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam pendidikan Kepramukaan, yang membedakan dengan gerakan pendidikan / organisasi lain.
PDMPK ADA 9 MACAM, YAITU:
1.       Prinsip Kesukarelaan
Yaitu merupakan sikap/tingkah laku yang bukan karena tekanan-tekanan. Sifat kesukarelaan ini dilandaskan pada sifat :
·         Ketulusan hati, tanpa pamrih (ikhlas), mengutamakan kewajiban dari pada hak.
·         Mengabdi dengan penuh tanggung jawab.
Prinsip ini bertujuan agar para Pramuka menjadi pengabdi masyarakat yang tulus hati, tanpa pamrih, bertanggung jawab dan mengerti mana yang kewajiban dan mana yang hak.
2.       Prinsip Kode Kehormatan
Kode kehormatan Gerakan Prmauka adalah norma dalam kehidupan dan penghidupan para anggota Pramuka yang merupakan tolak ukur dan standar tingkah laku seorang Pramuka Indonesia.
Kode kehormatan ini dijadikan pegangan hidup setiap anggota gerakan Pramuka. Kode kehormatan terdiri dari :
·         Janji atau Satya
·         Ketentuan-ketentuan moral atau Dharma.
1.  Untuk Siaga :
o  Janji berupa Dwi Satya
o  Dharma berupa Dwi Dharma
2.  Untuk Penggalang :
o  Janji berupa Tri Satya
o  Dharma berupa Dasa Dharma
3.  Untuk Penegak / Pandega :
o  Janji berupa Tri Satya
o  Dharma berupa Dasa Dharma
Tri Satya untuk Penegak dan Penggalang ada sedikit perbedaan.
3.       Prinsip Sistim Tanda Kecakapan
Tanda kecakapan diberikan setelah yang bersangkutan berusaha memperolehnya dengan minta diuji secara swakarsa dan swadaya, yang diatur sedemikian rupa oleh Pembina.
Dalam Kepramukaan ada dua tanda kecakapan :
o    Tanda Kecakapan Umum (TKU)
o    Tanda Kecakapan Khusus (TKK)
Tujuan diadakannya tanda kecakapan ini ialah disamping untuk merangsang peserta didik untuk lebih giat latihan dan belajar, juga sebagai penghargaan atas telah berhasilnya menempuh segala ujian dan berhasilnya dalam latihan. Penghargaan semacam ini sangatlah penting. Sebab setiap peserta didik merasa bahwa hasil karyanya dihargai, maka sebagai dorongan untuk lebih memajukan berkarya, sistim penghargaan inilah dipakai dalam kepramukaan.
4.       Sistim Beregu
Maksud dari sistim beregu ini ialah untuk memberikan kesempatan kepada para Pramuka untuk belajar mengelola satuan Pramuka dan kegiatannaya.
Tujuan sistim beregu ialah :
a. Mengembangkan dan membina :
- Moral Pancasila
- Tanggung jawab
- Kemampuan berkelompok
- Demokrasi
b. Mendidik supaya berlaku :
- Percaya pada diri sendiri
- Menghormati orang lain
- Kegotong – royongan dan kerukunan
- Sikap hidup dalam masyarakat
- Kepemimpinan
a)        Sistim Beregu dilaksanakan :
a.       Siaga : dalam kelompok kecil yang disebut barung, yang beranggotakan 7-10 anak, dipimpin oleh pemuka barung. Dan kumpulan barung-barung itu disebut Perindukan. Perindukan dipimpin oleh Pemimpin Barung Utama.
b.       Pengglang : dalam kelompok kecil disebut regu, yang dipimpin oleh pemimpin regu dan dibantu wakil pemimpin regu. Regu-regu itu bergabung dalam suatu kelompok besar yang disebut pasukan, yang dipimpin oleh pemimpin regu utama.
c.       Penegak : dalam satuan kecil disebut Sangga, yang dipimpin oleh pemimpin Sangga dan dibantu oleh wakil pemimpin Sangga. Sangga-Sangga berkumpul menjadi kelompok besar yang disebut Ambalan, yang dipimpin oleh Pemimpin Sanga Utama.
d.       Pandega : dalam kelompok kecil disebut Reka, dan dalam kelompok besar disebut Racana Pandega.
b)       Sitim Satuan Terpisah
Sistim satuan terpisah ialah :
o   Memisahkan antara satuan Pramuka putri dengan satuan Pramuka putra
o   Satuan putra dibina oleh Pembina putra, dan satuan putri dibina oleh Pembina putri. Kecuali Siaga putra dapat dibina oleh Pembina putrid, dan Siaga putri dapat dibina oleh pembina putra.
Jadi gugus depan putra terpisah dengan gugus depan putri, dan biasanya dengan nomor yang berurutan. Angka ganjil untuk putra dana angka genap untuk putri.
Tujuan dari diterapkannya sistim ini adalah agar proses pendidikan Kepramukaan untuk masing-masing jenis, dapat lebih intensif dan efektif.
5.       Prinsip Persesuaian dengan Perkembangan Jasmani dan Rokhani
Maksud dari prinsip ini adalah agar proses pendidikan Kepramukaan dapat mengenai sasaran dengan tepat pada tiap-tiap golongan umur Pramuka. Untuk itulah maka,
Pramuka digolongkan, berdasarkan usia:
o      Siaga : anak usia 7-10 tahun. Anak seumur ini pikirannya masih terpusat kepada induk semangnya.Maka cara mendidiknya pun harus memakai cara keluarga. Penuh kasih sayang, gembira ria, kelincahan dan sebagainya.
o      Penggalang : anak umur 11-15 tahun. Anak umur ini sudah menginjak remaja, dan mulai mengenal masyarakat lingkungan. Cara mendidiknya tentu dengan cara yang dapat mengena pada masa perkembangan usia ini.
o      Penegak : pemuda umur 16-20 tahun. Pemuda seumur ini sudah dapat berfikir kritis, logis, dan realistis. Sudah mengerti corak kehidupan masyarakat. Anak pemuda usia ini sudah berani dan dapat mengambil tindakan sendiri.
o      Pandega : pemuda dewasa umur 21-25 tahun. Pemuda se-usia ini sudah harus terjun membina masyarakat, dan bergaul dalam kehidupan masyarakat luas
6.       Prinsip Kegiatan Menarik yang mengandung Pendidikan.
Kegiatan menarik yang mengandung pendidikan dalam Kepramukaan dibagi atas:
o    Tujuan jasmaniah : untuk perkembangan tubuh, kesehatan dan sebagainya.
o    Tujuan rokhaniah : untuk perkembangan jiwa, watak dan kepribadian.
Kegiatan menarik yang mengandung pendidikan ini dipilih dan diatur sedemikian rupa, sehingga mendorong peserta didik turut aktif mengikuti kegiatan, memecahkan masalah dan aktif mengembangkan jiwanya
Kegiatan menarik yang mengandung pendidikan itu Pramuka akan memperoleh :
·         Tambahan imajinasi dan daya cipta
·         Kesadaran akan kemampuan dirinya.
·         Rasa percaya pada diri sendiri.
·         Rasa tanggung jawab
·         Semangat gotong-royong dan toleransi
7.       Prinsip Keprasahajaan Hidup.
Keprasahajaan hidup adalah sederhana dan wajar. Pramuka harus belajar hidup sederhana dan wajar dengan cara :
·         Pakaian seragam yang sama.
·         Susah bersama, senang bersama (senasib sepenangungan)
·         Menggunakan apa yang ada dengan wajar.
·         Hidup sederhana di alam terbuka.
·         membina kerukunan dan gotong-royong
·         Latihan hidup sederhana dalam perkemahan
8.       Prinsip Swadaya
Prinsip Swadaya dalam Kepramukaan adalah : bahwa semua kegiatan harus dilaksanakan dengan usaha dan daya upaya sendiri (berdikari) untuk tidak menggantungkan diri pada orang lain.
Dalam hal ini Pramuka harus belajar :
·         Menghadapi masalah dengan baik dan demokratis
·         Memecahkan persoalan dengan teliti.
·         Berusaha keras untuk mencapai keberhasilan
·         Bertanya kepada yang lebih mengerti, bila tak mampu menghadapi masalah tersebut.
9.       Sistim Among
Sistim Among berarti : mengasuh, memelihara, menjaga dan merawat. Orang yang melaksanakan among disebut Pamong. Dalam Kepramukaan Pembinalah yang disebut Pamong .
Maka dalam hal ini Pembina harus bertindak :
·         Bijaksana (adil)
·         Memberi teladan yang baik
·         Rasa cinta kasih
·         Disiplin dan tanggung jawab
Atau lebih populernya ialah dengan ajaran Ki Hajar Dewantoro yaitu :
·         Ing ngarsa sung tulodho : di depan jadi teladan.
·         Ing madya mangun karso : di engah menggugah kemauan
·         Tut wuri handayani : Dari belakang memberi dorongan
Kesembilan PDMPK tersebut harus diterapkan secara keseluruhan, bila sebagian prinsip tersebut dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi Gerakan Kepramukaan.
1.       Lambang Pramuka adalah tanda pengenal gerakan Pramuka yang mengkiaskan tentang sifat, keadaan, nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap anggota Pramuka.
2.       Lambang Pramuka adalah gambar silhoued atau bayangan tunas kelapa.
3.       Penemu lambang Pramuka adalah Bapak Soenardjo Admodipuro, dari Bogor yang bekerja pada Departemen Pertanian.
4.       Tunas kelapa disepakati sebagai lambang Pramuka pada tanggal 9 Maret 1961, maka hari tunas diperingati tanggal 9 Maret setiap tahun.
5.       Tunas kelapa digunakan sebagai lambang Pramuka sejak 14 Agustus 1961, tapi baru disyahkan oleh KWARNAS pada tanggal 31 Januari 1972 dengan Surat Keputusan No.06/KN/72
6.       Pohon kelapa merupakan pohon serba guna dari akar hingga ujung daunnya, hal ini melambangkan bahwa setiap anggota Pramuka adalah manusia yang serba guna bagi bangsa, negara, orang tua, dan umat manusia.
ARTI KIASAN LAMBANG PRAMUKA
1.Buah nyiur dalan keadaan tumbuh (dinamakan cikal bakal) :
mengkiaskan bahwa setiap anggota Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
2.Buah nyiur tahan lama :
mengkiaskan bahwa anggota Pramuka adalah manusia yang rohani dan jasmaninya kuat, sehat, dan ulet serta besar tekadnya.
3.Nyiur dapat tumbuh di mana saja :
mengkiaskan bahwa setiap anggota Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimanapun dan dalam situasi bagaimanapun keadaannya.
4.Nyiur tumbuh lurus ke atas dan merupakan pohon tertinggi :
mengkiaskan bahwa setiap anggota Pramuka mempunyai cita-cita tinggi, jujur, dan mulia serta tidak mudah terpengaruh.
5.Akar nyiur tumbuh kuat dan erat :
mengkiaskan tentang besarnya tekad dan keyakinan untuk berpegang teguh pada dasar-dasar yang baik, benar, kuat, dan nyata.
6.Nyiur adalah pohon yang serba guna :
mengkiaskan bahwa setiap anggota Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri kepada tanah air, bangsa dan negara serta kepada umat manusia.

DASA DHARMA PRAMUKA
Pramuka itu :
TAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA.
Setiap anggota Pramuka, harus percaya dengan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, serta mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
CINTA ALAM DAN KASIH SAYANG SESAMA MANUSIA
Setiap anggota Pramuka harus menyadari bahwa kita adalah makhluk sosial, maka kita harus menumbuhkan rasa menyayangi kepada sesama manusia dan terhadap makhluk-makhluk hidup yang lain.
PATRIOT YANG SOPAN DAN KSATRIA
Setiap anggota Pramuka, harus punya jiwa mencintai terhadap tanah air dengan cara yang sopan dan bertanggung jawab.
PATUH DAN SUKA BERMUSYAWARAH
Setiap anggota Pramuka, harus menghargai hak-hak orang lain, maka apabila ada suatu masalah yang berhubungan dengan kepentingan orang banyak maka harus diputuskan berdasarkan keputusan orang banyak pula.Dan kita harus mematuhi dengan keputusan tersebut.
RELA MENOLONG DAN TABAH
Setiap anggota Pramuka, harus punya sifat tanpa pamrih (ikhlas), suka menolong orang lain yang membutuhkan tanpa mengharapkan imbalan atau balas jasa dan selalu sabar apabila dalam langkahnya mengalami suatu ujian (cobaan).
RAJIN, TERAMPIL, DAN GEMBIRA
Setiap anggota Pramuka, harus selalu berpenampilan rapi, bersih dan indah, punya jiwa kreatif dan selalu melakukan segala aktivitas (kegiatan) dengan hati riang.
HEMAT, CERMAT, DAN BERSAHAJA
Setiap anggota Pramuka, harus berpikir ke masa depan, selalu bertindak terencana, hemat dalam segala hal, teliti dalam setiap pekerjaan dan punya semangat tinggi.
DISIPLIN, BERANI, DAN SETIA
Setiap anggota Pramuka, harus bisa menghargai waktu, selalu tepat waktu dalam segala hal, berani dalam bertindak dan tidak pernah gentar apabila melewati segala rintangan yang menghadang di hadapannya, serta memegang teguh arti kesetiaan (janji)
BERTANGGUNG JAWAB DAN DAPAT DIPERCAYA
Setiap anggota Pramuka, harus berani menanggung resiko (akibat) dengan tindakan (pekerjaan) yang telah dilakukan dan sangat menghargai arti kepercayaan serta punya pedoman bahwa kepercayaan itu sangat mahal.
SUCI DALAM PIKIRAN, PERKATAAN, DAN PERBUATANSetiap anggota Pramuka harus selalu berpikir positif (baik), dalam setiap ucapannya (bicaranya) selalu baik, serta tingkah lakunya bisa menjadi contoh bagi masyarakat.